Pupuk Organik Untuk Daun dan Cara Membuatnya – Pembahasan kali ini mengenai pupuk organik cair sebagai perangsang daun dan cara membuatnya. Pupuk organik cair ini memiliki kelebihan yaitu lebih efektif dan juga lebih efesien dalam penggunaannya apabila kalian bandingkan dengan pupuk padat. Yang dimana daun dan batang tanaman tersebut akan menyerap langsung apabila pupuk organik cair dituangkan melalui stomata atau biasa dikenal dengan pori-pori pada permukaan tanaman.
Walaupun dikenal lebih efektif dan juga efesien, pada penggunaan pupuk organik cair ini tidak dapat digunakan sebagai pupuk utama dalam bercocok tanam. Pupuk organik ini bekerja untuk perangsang tumbuh, terutama pada saat tanaman mulai bertunas atau perubahan pada fase vegetatif ke fase generatif untuk meningkatkan pertumbuhan. Penggunaan pupuk utama ini sebaiknya tetap menggunakan pupuk organik padat untuk diberikan pada media tanam.
Dikenal sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair ini sebaiknya memiliki kandungan yang kaya unsur hara mikro. Kebutuhan unsur harga makro di tanaman sudah terpenuhi dari penggunaan pupuk padat tadi. Oleh karena alasan itulah untuk mendapatkan unsur hara mikro ini kalian bisa memilah dari bahan baku pembuatan pupuk yang digunakan.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair Untuk Daun
Sebelum masuk ke tahap langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan pupuk organik cair ini, perlu mempersiapkan alat terleih dahulu. Adapun beberapa yang harus dipersiapkan, diantaranya adalah:
- 1 karung kotoran ayam
- 1/2 karung dedak
- 30 kg hijauan seperti daun tanaman legum, gedebok pisang, ataupun jerami
- 100 g gula merah
- 50 ml EM4 atau bioaktivator
- Air bersih seperlunya
Ada juga peralatan yang harus diperhatikan dan dipersiapkan, yaitu:
- Siapkan tong plastik kedap udara dengan ukuran 100 liter dan lubangi tutupnya seukuran selang aerator
- selang aerator 1 meter transparan dengan diameter sekitar 0,5 cm
- Botol plastik yang sudah terpakai dengan ukuran 1 liter
Cara Membuat Pupuk Organik Daun
Selanjutnya masuk ke tahap pembuatan pupuk organik cair untuk daun, yaitu:
- Tahap pertama ini adalah potong atau rajang bahan organik hijauan yang sudah dipersiapkan untuk menjadi bahan baku dalam pembuatan pupuk kali ini. Kemudian masukkan ke dalam tong bersamaan dengan kotoran dedak dan juga kotoran ayam dan juga tambahkan air. Komposisi : 2 bagian bahan organik, 1 bagian udara. Jika sudah aduk bahan sampai merata.
- Kemudian larutkan bioaktivator seperti gula merah dan EM4 dengan menggunakan 5 liter air dan aduk hingga merata. Selanjutnya masukkan juga larutan tersebut ke dalam tong yang telah berisi bahan baku.
- Tutup Tong dengan rekat dan rapat kemudian masukkan selang lewat tutup tong yang sudah diberi lubang. Rapatkan tempat selang masuk tadi, sehingga tidak akan ada celah udara yang mungkin akan masuk. biarkan selang yang lainnya masuk kedalam botol yang sudah selesai diberikan air.
- Anda harus memastikan penutupan tersebut dengan rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang disini adalah untuk suhu adonan bahan baku tadi dan bioaktivator dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar yang masuk kedalamnya.
- Diamkan dan tunggu sampai 7-10 hari. Jika sudah matang, dapat diketahui dengan membuka tutup tong dan kemudian jika sudah ada aroma seperti bau tape, maka adonan telah matang.
- Kemudian pisahkan antara air dan juga ampas dengan cara disaring. Ampas adonan ini dapat duganakan untuk pupuk organik nantinya.
- Kemudian kemas air saringan organik cair tadi dan masukkan ke dalam botol yang telah dipersiapkan sejak awal. Jika tahap ini telah usai, maka pupuk organik siap untuk digunakan dan dapat bertahan sampai 6 bulan jika dikemas dengan baik.
Perlu diperhatikan dalam pengguanaan pupuk organik cair ini. Apabila diperuntukkan untuk daun, maka gunakan lah bahan baku dari hijauan jenis daun-daunan. Gunakan dalam kadar yang wajar jika ingin mengaplikasikan ke tanaman yang diinginkan. Jika digunakan dalam kadar yang tidak wajar, maka daun justru akan mengandung hama dan juga penyakit yang akan menyerang tanaman. Jika overdosis pun dalam pengguanan pupuk organik cair ini bisa berakibat tanaman mati.