Pupuk organik untuk batang – Pembahasan di Zona Hidup kali ini mengenai pupuk organik untuk batang dan bagaimana cara membuatnya. Untuk kalian yang sedang membudidaya tanaman, cocok banget nih ulasan kali ini untuk menjadikan bitit tanaman kalian menjadi lebih kokoh.
Hal yang perlu kalian ketahui adalah bahwasanya ada dua macam tipe pupuk organik. Yang pertama pupuk organik padat dan juga pupuk organik cair. Pembahasan kita kali ini akan lebih menjuru kepada pupuk organik cair yang sangat berguna untuk proses pertumbuhan tanaman kalian kelak.
Ada dua macam tipe pupuk organik cair yang nantinya akan dibuat melalui proses pengompasan. Yang pertama adalah macan pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan sebuah pupuk organuk yang telah jadi ataupun setengah jadi ke dalam air yang telah disediakan. Jenis pupuk yang dapat dilarutkan ini bisa berupa pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompas, ataupun campuran dari semua pupuk tersebut. Pupuk organik cair dengan karakteristik semacam ini tidak akan jauh beda dengan pupuk organik macam padat, hanya halnya pada wujudnya yang berupa cairan. Untuk perumpamaan yang lebih mudah dimengerti adalah semacam teh yang kemudian dicelupkan ke dalam wadah air yang kemudian dijadikan pupuk.
Namun, pupuk organik cair tipe pertama ini supensi dari larutannya akan kurang stabil dan mudah mengendap. Kita tidak bisa menyimpan pupuk oranik cair tipe pertama ini dalam jangka waktu yang cukup lama. Setelah berhasil jadi, biasanya harus langsung segera digunakan. Cara pengaplikasiannya pun dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk organik cair tipe pertama ini pada permukaan tanah yang ada disekitar tanaman. Namun, tidak disemprotkan ke daun ya.
Tipe pupuk organik cair kedua ini merupakan pupuk oranik yang dibuat dari bahan-bahan organik yang telah difermentasikan dalam kondisi anaerob yang dimana dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunyapun dari material organik yang belum terkompasakan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini akan betul-betul berbentuk cair. Jadi larutannya akan lebih stabil apabila dibiarkan tidak mengendap. Oleh sebab itu, sifat dan juga karakteristiknya berbeda dengan pupuk cair yang telah dibuat dari pupuk padat yang telah dilarutkan ke dalam air.
Pembahasan kali ini akan lebih menjuru kepada pupuk organik cair tipe dua untuk proses pertumbuhan tumbuhan Anda untuk menjadi tanaman yang kokoh dan kuat.
Karakteristik Pupuk Organik Cair
Perlu kalian ketahui bahwasanya pupuk organik cair ini tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam proses bercocok tanam. Akan lebih baik apabila menggunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utaman ataupun dasar. Pupuk organik padat ini akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan juga bisa menyediakan hara dalam jangka yang panjang. Sebaliknya, nutrisi pada pupuk cair ini akan lebih rentan terbawa erosi. Namun sisi baiknya adalah dapat dengan mudah dicerna oleh tanaman itu sendiri.
Jenis pupuk organik cair ini akan lebih berfungsi atau efektif apabila diaplikasikan ke batang, bunga, dan daun dibandingkan dengan media tanam. Pupuk organik cair ini dapat berfungsi untuk perangsang tumbuh tanaman. Terlebih saat tanaman ini mulai bertunas atau pada saat perubahan dari fase vegetativ ke fase generatif untuk merangsang pertumbuhan biji dan buah. Sedangkan batang dan daun dapat menyerap secara langsung pupuk organik cair yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang terdapat pada permukaannya.
Untuk pemberian atau pengaplikasian pada pemberian pupuk organik cair ini jangan sampai berlebihan, karena dapat mematikan tanaman. Terutama pengaplikasian pada daun. Jadi, tepat dalam takaran juga harus diperhatikan untuk kemudian mendapatkan hasil sesuai dan maksimal yang diinginkan.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair Untuk Pertumbuhan Batang, Bunga dan Daun
Ada beberapa cara dan langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan pupuk organik cair ini, diantaranya adalah:
- Kalian perlu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti 1 karung kotoran ayam, 30 kg hijauan seperti jerami, daun leguminosa, dan gedebong pisang. Siapkan pula 100 gram gula merah, air bersih secukupnya, dan juga 50 ml bioktivator atau EM4.
- Kemudian siapkan kantong plastik atau tong plastik kedap udara dengan ukuran 100 liter sebagai media dalam pembuatan pupuk. Kemudian siapkan juga satu meter selang aerotor transparan dengan diameter kurang lebih 0,5 cm. Kemudian botol plastik bekas mineral ukuran 1 liter dan lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
- Potong bahan-bahan pupuk organi yang telah didiapkan dan akan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan. Masukkan kedalam tong dan juga tambahkan air. Komposisinya adalah 2 bagian bahan organik dengan 1 bagian air. Aduk-aduk bahan tadi sampai dengan merata sempurna.
- Selanjutnya adalah kalian perlu melarutkan bioaktivator seperti EM4 dan juga gula merah sebanyak 5 liter kemudian aduk sampai merata. Lalu tambahkan larutan tersebur kedalam tong yang telah berisi bahan baku pupuk.
- Tutup tong yang telah terisi tadi dengan rapat, kemudian masukkan selang yang telah dibuat kedalam tong dengan melewati tutup tong berlubang tadi. Rekatkan tempat selang masuk tadi sampai tidak ada celah udara yang bisa masuk. Biarkan ujung selang yang lainnya masuk kedalam botol yang sudah diberi air.
- Pastikan betul-betul tertutup rapat, karena nantinya reaksi yang diberikan akan berlangsung dengan anaerob. Fungsi selang ini adalah untuk menstabilkan suhu adonan dengan membuat gas yang nantinya dihasilkan ini tanpa harus ada udara dari luar yang masuk kedalam tong.
- Tunggu tong tadi 7-10 hari. Jika ingin mengecek tingkat kematangannya, bukalah tutup tong dan cium bau adonan. Jika wanginya seperti wangi dari tape, maka adonan sudah bisa dipastikan matang.
- Jika sudah matang, pisahkan antara cairan dengan ampas dengan cara menyaringnya. Kalian dapat menggunakan jenis saringan kain. Ampas adonan tadi dapat digunakan untuk pupuk organik padat juga.
- Langkah terakhir adalah memasukkan cairan yang sudah melewati penyaringan ke dalam botol kaca atau plastik yang tersedia. Tutup rapat dan pupuk organik cair ini sudah jadi dan tentunya siap untuk diaplikasikan. Bila kalian kemas dengan baik, maka pupuk organik cair ini dapat digunakan sampai 6 bulan lamanya.
Jika diperhatikan dengan cara yang sederhana, dapat dikatakan bahwa untuk membuat pupuk perangsang untuk batang ini gunakanlah sumber bahan organik sesuai untuk batang. Jika untuk daun, maka gunakan sumber bahan dari jenis daun-daunan.
Akhir Kata
Sekian terlebih dahulu pembahasan mengenai Pupuk Organik Untuk Batang dan Cara Membuat ya. Terima kasih sudah membaca dan menyimak ulasan kami kali ini dari awal sampai akhir untuk temukan banyak informasi penting yang kalian butuhkan kedepannya.
Selalu kunjungi lapak sederhana kami yang tentunya hanya ada di Zona Hidup untuk temukan banyak hal lainnya yang bisa kalian dapatkan dengan mudah. Sampai bertemu di pembahasan kita selanjutnya.
Sampai jumpa dan SEE U <3