Metode Budidaya Lele Bioflok

Zona Hidup – Budidaya Lele Bioflok. Peternak ikan lele di Indonesia memang sudah tidak sedikit lagi, bahkan terkadang sudah menjadi hobi mereka. Jika budidaya lele dengan cara konvensional itu sudah sudah biasa, kini ada yang luar biasa yaitu budidaya lele bioflok.
Cara ini mungkin masih jarang dipakai oleh peternak, tapi sangat disarankan untukmu menerapkan metode biolok ini apabila ingin memulai usaha lele. Selain bisa panen lebih cepat, kamu juga tidak akan mengeluarkan biaya tinggi untuk budidaya lele bioflok.

Tentang Budidaya Lele Bioflok

Kolam Bioflok
Kolam Bioflok

Budidaya lele bioflok merupakan sebuah sistem pemeliharaan ikan lele dengan cara menumbuhkan suatu mikroorganisme. Tujuan metode ini adalah untuk mengelola limbah budidaya itu sendiri hingga menjadi gumpalan kecil (flok) dan dimanfaatkan lagsung sebagai makanan alami.
Lalu bagaimana cara menumbuhkan mikroorganisme? Lakukan dengan memberikan probiotik atau kultur bakteri non pathogen. Dan lakukan pemasangan aerator penyuplai oksigen sekaligus untuk mengaduk air dalam kolam.

Cara Budidaya Lele Bioflok

Budidaya Lele Bioflok
Budidaya Lele Bioflok

Terdapat beberapa tahap yang bisa kamu lakukan untuk ternak lele bioflok. Mulai dari pembuatan kolam hingga pengelolaan makanannya. Simak langkah-langkah di bawah ini:

1. Pembuatan Kolam Budidaya Lele Bioflok

Langkah pertama dalam budidaya lele bioflok adalah membuat kolam yang baik. Silahkan menyiapkan besi/kayu, pipa paralon untuk air dapat in-out, pipa dan sedang untuk mengalirkan udara dan terpal plastik.
Buat kolam berbentuk bulat dengan dasar terbuat dari semen, pasir dan batu bata. Rangkai bahan-bahan tersebut membentuk sebuah kolam dan wajib menambahkan aerator. Selain itu buatkan juga atap kolam, bisa berupa kerangka bambu atau penutup lain. Hal tersebut dibuat untuk menghindari air hujan maupun sinar matahari agar kondisi kolam (kualitas air) dapat terkontrol.

2. Pengisian Air dan Pembuatan Flok

Tahap selanjutnya setelah membuat kolam, tentu kamu akan melakukan mengisian air ke dalam kolam kemudian dilanjut dengan pembuatan flok. Untuk pengisisan air kamu lakukan jika semua kebutuhan untuk kolam terpenuhi.


Isi kolam bisa dengan kedalaman 20-40 cm saja, agar bibit-bibit lele lebih mudah bergerak. Karena jika airnya terlalu dalam bisa menyebabkan bibit lele stress bahkan mati, sebab tidak mampu menahan tekanan air.


Setelah melakukan pengisian air kolam, lanjutnya dengan pembentukan flok. Nah, agar bisa membentuk flok lebih cepat, di sarankan untuk tidak mengisi air tidak terlalu banyak. Berikan tambahan probiotik dengan takaran 8 hingga 10 ml/m3. Probiotik ini berfungsi sebagai bibit bakteri yang bisa mengurai zat organik yang akan menjadi flok protein.


Kemudian tambahkan juga molase yang berfungsi sebagai perangsang tumbuh dan berkembangya bakteri pengurai. Tujuannya agar bibit lele bisa berkembang lebih efektif. Jika molase sudah tercampur, lalu tambahkan juga tetes tebu, gula batu, gula pasir dan gula aren ke dalam kolam dengan takaran 50-100 ml/m3.


Akan terjadi pengadukan selama 24 jam terus menerus dengan bantuan aerator. Biarkan proses ini selama beberapa hari sampai air benar-benar matang dan sudah tumbuh flok protein di dalamnya.c

Baca Juga

Cara Budidaya Udang Galah
BUDIDAYA KEPITING AIR TAWAR

Ciri – Ciri Air Bioflok Yang Sudah Matang :

  • Terlihat dengan 3 warna, pertama, kuning hijau kecoklatan, kuning tapi tidak kuning dan hijau tapi tidak hijau. Sehingga lebih terlihat samar tapi warna dominan coklat
  • Terlihat keruh saat dilihat di kolam, tapi jika diambil airnya satu gelas bening atau kaca akan terlihat bening saat didiamkan
  • Terdapat endapannya berwarna hijau samar kuning, tapi tidak peket ketika dipegang
  • Ketika kolam kamu aduk akan mengeluarkan kabluk berupa debu yang melayang di air

Jika sudah tampak ciri-ciri di atas dan air sudah surut, maka tambahkan air lagi, karena bisa jadi air kolam merembes.

3. Penebaran Bibit Lele Bioflok

Hasil Panen Lele Bioflok
Hasil Panen Lele Bioflok

Sudah paham kan ciri-ciri air yang sudah matang? Jika sudah menunjukkan ciri-ciri di atas, sekarang waktunya menebarkan bibit lele bioflok.
Cara pertama, silahkan cek Ph air terlebih dahulu. Jika pH sudah netral baru kamu bisa menebarkan bibit lele. silahkan melakukannya pada malam atau pagi hari, misalnya pada jam 5 pagi karena waktu tersebut airnya sejuk.
Usahakan ukuran bibit lele yang kamu sebarkan memiliki ukuran lebih dari 7cm. karena akan lebih tahan terhadap kondisi serta lingkungan. Jadi, pada tebar/meter dapat disesuaikan pada benih yang akan kamu tebar.

4. Pengelolahan Makanan

Memberi pakan adalah tahap yang paling penting diperhatikan dalam proses budidaya semua jenis ikan. Kemaksimalan pemberian makan lele dapat kamu lihat dari saat pemberian pakan hingga tidak ada ikan yang datang atau merespon.


Jika memberikan pakan 100% dari kebutuhan maksimal, maka tingkat efisiensi hanya 70%. Tapi sebaliknya jika memberikan pakan 70%, tingkat efisiensi 100%. Sehingga kekurangan 70% tadi didapatkan dari bioflok yang ada dalam kolam.


Pemberian makan juga harus kamu jadwalkan dengan rutin, misalkan memberikan pakan tiga kali sehari dengan ukuran 7-10% dari bobot lele. selain pakan, rutinkan menambahkan air juga penting. Misalnya seminggu sekali menambahkan air tergantung seberapa cepat ikan tumbuh kembang, yang dengan batas ideal 100-110cm. Kamu dapat mengambil lele untuk menentukan pakan ideal yang diberikan yaitu berkisar antara7-5 dari bobot ikan.


Selain itu kamu juga harus menambahkan molase, tetes tebu, gula pasir, gula batu seminggu sekali. Dengan takaran 50-100 ml/meter kubik. Hal tersebut berfungsi untuk menjaga keseimbangan C/N rasio agar tetap berada pada anga diatas ½ . Moles dapat juga digantikan dengan mengunakan tepung tapioca atau terigu jika molase tetes tebu sudah didapat.


Pertahankanlah suhu kolam pada angka 280 C. Dengan maksud suhu ini sangat berpengaruh pada flok di kolam apalagi saat musim pancaroba datang. Kamu juga harus mengontrol apa yang terjadi secara rutin. Kemudian kamu juga mesti dapat mengambil tindakan dengan cepat, apabila sesuatu terjadi, seperti berkurangnya nafsu makan pada ikan, kolam terlalu pekat. Apabila semua berjalan sesuai rencana, kemungkinan hanya dalam waktu 2 bulan ikan dapat dipanen.

Itulah metode budidaya lele bioflok yang dapat kamu ikuti. Semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.

Leave a Comment