Jenis Tanah Dystopepts

Zona Hidup – Tanah Dystopepts adalah salah satu dari 12 ordo tanah yang didefinisikan oleh Soil Taxonomy, yaitu sistem klasifikasi tanah yang digunakan secara internasional. Ordo ini mengacu pada tanah-tanah dengan sifat-sifat khusus yang muncul karena pengaruh iklim dingin atau beku dalam waktu yang lama.

Ciri-ciri umum Tanah Dystopepts adalah sebagai berikut:

  1. Horison permukaan (O): Horison ini terdiri dari lapisan bahan organik mati yang belum terurai dengan baik.
  2. Horison tanah (A): Horison ini merupakan lapisan atas tanah yang dicampur dengan bahan organik terurai dan mineral.
  3. Horison pemadatan (E): Horison ini terjadi karena pemadatan mekanik oleh aktivitas beku dan pencairan yang berulang.
  4. Horison beku (C): Horison ini mengandung es atau bebatuan beku.
  5. Horison dasar (R): Horison ini terdiri dari batuan dasar yang belum terubah.

Tanah Dystopepts biasanya ditemukan di daerah dengan iklim dingin atau beku seperti daerah pegunungan yang tinggi, daerah kutub, atau daerah subarktik. Proses pembentukan tanah ini terjadi dalam waktu yang sangat lambat karena pengaruh iklim yang keras dan aktivitas beku yang terjadi secara periodik.

Klasifikasi tanah seperti Tanah Dystopepts membantu dalam memahami sifat-sifat tanah dan memungkinkan ahli tanah untuk membuat rekomendasi yang lebih tepat terkait penggunaan dan manajemen tanah.

Letak Tanah Dystopepts Dapat Ditemukan

Tanah Dystopepts dapat ditemukan di daerah dengan iklim dingin atau beku dalam waktu yang lama. Beberapa lokasi di mana Tanah Dystopepts umumnya ditemukan adalah:

  1. Daerah Pegunungan Tinggi

Di daerah pegunungan dengan ketinggian yang tinggi, suhu umumnya lebih rendah dan iklimnya cenderung dingin. Contoh lokasi di mana Tanah Dystopepts dapat ditemukan adalah pegunungan Rocky Mountains di Amerika Utara atau pegunungan Alpen di Eropa.

  1. Daerah Subarktik

Di daerah yang berada di dekat lingkaran Arktik atau Antartika, seperti Alaska, Siberia, atau Kanada Utara, Tanah Dystopepts dapat ditemukan. Iklim di daerah ini cenderung sangat dingin, dengan musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang.

  1. Daerah Kutub

Di wilayah kutub, termasuk Kutub Utara dan Kutub Selatan, Tanah Dystopepts dapat ditemukan. Di sini, suhu sangat rendah sepanjang tahun dan bumi sebagian besar ditutupi oleh es.

Perlu diingat bahwa keberadaan Tanah Dystopepts tidak terbatas hanya pada lokasi-lokasi tersebut. Terdapat variasi kondisi iklim dan lingkungan yang dapat menghasilkan jenis tanah ini. Faktor seperti suhu, lapisan es, dan waktu yang lama dalam kondisi beku berperan dalam pembentukan Tanah Dystopepts. Oleh karena itu, dapat ada variasi dalam keberadaannya tergantung pada kondisi lokal di suatu wilayah.

Letak Tanah Dystopepts di Indonesia

Di Indonesia, Tanah Dystopepts dapat ditemukan di beberapa wilayah yang memiliki karakteristik iklim dingin atau beku dalam waktu yang lama. Namun, karena Indonesia terletak di daerah tropis dengan iklim yang umumnya hangat, Tanah Dystopepts tidak umum ditemukan di negara ini.

Wilayah-wilayah yang memiliki kemiripan dengan kondisi yang mungkin mendukung pembentukan Tanah Dystopepts di Indonesia adalah:

  1. Pegunungan Tinggi

Beberapa pegunungan tinggi di Indonesia, seperti Pegunungan Jayawijaya di Papua, memiliki ketinggian yang mencapai tingkat yang cukup tinggi. Puncak-puncak pegunungan tersebut seringkali ditutupi salju atau es, yang mengindikasikan adanya suhu dingin yang dapat mempengaruhi pembentukan Tanah Dystopepts.

  1. Daerah Papua

Bagian pegunungan Papua memiliki beberapa daerah dengan ketinggian yang cukup tinggi, seperti Puncak Jaya dan Puncak Trikora. Meskipun Papua umumnya memiliki iklim tropis, daerah-daerah yang terletak pada ketinggian yang tinggi mungkin memiliki kondisi yang lebih dingin dan dapat mendukung pembentukan Tanah Dystopepts dalam skala yang terbatas.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa informasi yang tersedia saat ini mungkin tidak mencakup semua penelitian atau survei terbaru tentang tanah di Indonesia. Oleh karena itu, data terperinci tentang letak Tanah Dystopepts di Indonesia dapat memerlukan penelitian lebih lanjut atau kajian lapangan yang lebih mendalam.

Pemanfaatan Tanah Dystopepts

Tanah Dystopepts, sebagai salah satu ordo tanah dalam sistem klasifikasi Soil Taxonomy, memiliki karakteristik yang berkaitan dengan pengaruh iklim dingin atau beku dalam waktu yang lama. Meskipun tanah ini umumnya tidak banyak ditemukan di Indonesia, di negara-negara dengan iklim dingin, Tanah Dystopepts dapat memiliki beberapa kegunaan dan aplikasi berikut:

  1. Pertanian

Meskipun Tanah Dystopepts memiliki sifat-sifat khusus yang berkaitan dengan iklim dingin, dengan manajemen dan pengolahan yang tepat, beberapa jenis tanaman dapat tumbuh di tanah ini. Misalnya, di daerah pegunungan dengan iklim sedang, tanah ini dapat digunakan untuk menanam tanaman seperti kentang, gandum, jelai, sayuran musim dingin, dan tanaman pakan ternak yang toleran terhadap suhu rendah.

  1. Kehutanan

Di daerah-daerah dengan iklim dingin, Tanah Dystopepts dapat mendukung pertumbuhan hutan yang khas untuk lingkungan tersebut. Pohon-pohon seperti cemara, pinus, dan jenis-jenis pohon konifer lainnya cenderung beradaptasi dengan baik pada tanah yang memiliki sifat-sifat beku dan iklim dingin.

  1. Konservasi Sumber Daya Alam

Tanah Dystopepts memiliki peran penting dalam mempertahankan kualitas air dan mencegah erosi tanah di daerah-daerah pegunungan. Sifat-sifat tanah ini, termasuk horison permukaan organik dan horison pemadatan, dapat membantu menahan air hujan dan memperlambat aliran permukaan, mengurangi risiko banjir dan erosi.

  1. Penelitian dan Ilmu Tanah

Tanah Dystopepts juga penting dalam konteks penelitian dan pemahaman ilmu tanah. Memahami karakteristik dan proses pembentukan tanah ini dapat memberikan wawasan tentang pengaruh iklim dan perubahan iklim terhadap tanah dan ekosistem.

Penting untuk dicatat bahwa pemanfaatan Tanah Dystopepts tergantung pada kondisi regional dan keberadaannya yang terbatas. Di daerah dengan iklim yang lebih hangat, penggunaan dan aplikasi tanah ini mungkin tidak relevan atau efektif.

Tanah Dystopepts

Sistem lahan Teweh di Kecamatan Mengkendek dan Sangalla Selatan ini dengan skala
1:50.000 (RePPProT, 1998) merupakan data dengan tingkat kerincian semi detail.
Beberapa informasi dari sistem lahan sangat penting untuk diketahui
pengembangan daerah yang belum terlihat, seperti informasi dari jenis tanah itu sendiri. Pada sistem lahan ini terdapat 3 great group yaitu Tropodults, Dystropepts dan juga
Entropepts, tetapi data jenis tanah yang ada pada sistem lahan Teweh masih bersifat
asosiasi pada tingat great group sehingga perlu untuk mengetahui hingga sub group
untuk mendapatkan suatu konsosiasi jenis tanah agar informasi menjadi lebih detail.

Sistem lahan Teweh (TWH) Merupakan dataran berbukit kecil diatas batu sedimen campuran dengan lereng 16 – 25 % dengan relief 11 – 50 m, lebar punggung < 50 m dan juga lebar lembah 25 – 200 m. batuan induk batu serpih, batu lempung, batu pasir, dengan jenis tanah Tropodults, Dystropepts dan juga jenis Entropepts dengan tekstur agak halus sampai halus.

Berdasarkan peta system lahan 1 : 250.000 yang dikeluarkan oleh RePPProT
1968), wilayah di Sistem lahan Teweh Kecamatan Mengkendek dan
Kecamatan Sangalla Selatan, Kabupaten Tana Toraja sebagian besar tergolong
tanah Trpodults, Dystropepts dan Eutropepts Dalam sistem klasifikasi
Taksonomi Tanah USDA (1975), tanah Dystropepts dan Eutropepts ini merupakan
jenis tanah Inceptisol dan Ultisol.

Salah satu great group dari inceptisol adalah tropaquepts, dystropepts, eutropepts, humitropepts dan juga dysantrandepts. Sedangkan ultisol dapat juga dibagi berdasarkan great groupnya, beberapa diantaranya adalah kanhapludults dan hapludult.

………..

Tanah Dystopepts

Tanah inceptisol terbagi menjadi beberapa great grupnya, beberapa diantaranya ini adalah tropaquepts, dystropepts, eutropepts, humitropepts dan dysantrandepts. Tropaquepts adalah great grup dari ordo tanah inceptisol dengan subordo aquepts. dystropepts, eutropepts, humitropepts merupakan great grup dari ordo tanah inceptisol dengan subordo tropepts.

Dapat diketahui bahwa nilai percepatan getaran tanah paling besar terdapat pada jenis tanah inceptisol dengan great grup dystropepts dengan subordo tropepts, selanjutnya pada jenis tanah dysantrandepts dengan subordo antrepts, lalu selanjutnya tropaquepts dengan subordo aquept, eutropepts dan humitropepts dari subordo tropepts.

Leave a Comment