Halo Sahabat Hidup kali ini kita membahas tentang Cara Ternak Cacing Tanah. Salah satu hewan yang terlihat menjijikan ini ternyata dapat menjadi bisnis yang dapat memberikan keuntungan untuk Anda.
Hal tersebut dikarenakan kebutuhan akan cacing tanah yang cukup banyak di masyarakat dan akan terus meningkat.
Cacing tanah banyak dicari untuk memenuhi kebutuhan pakan budidaya ikan baik secara langsung ataupun diolah menjadi pelet, pakan pada saat memancing, tepung cacing, obat-obatan, dan juga untuk membuat pupuk organik atau kosmetik.
Budidaya cacing tanah sendiri sangatlah mudah, karena tidak menghabiskan waktu yang lama, hanya cukup memberinya makan dan juga sedikit perawatan.
Lagi pula budidaya cacing tanah tidak memerlukan perawatan khusus seperti membersihkan kandang layaknya ternak hewan lainnya.
Mengenal Cacing Tanah
Cacing tanah ini atau dikenal dengan nama ilmiah Lumbricus Rubellus memiliki habitat hidup layaknya namanya yaitu di tanah. Hewan ini mempunyai tubuh berwarna merah kecoklatan dengan panjang kurang lebih 7,5 hingga 10 cm. Cacing tanah ini tidak memiliki kaki maupun mata, sehingga cacing tanah mengandalkan indra penciumannya sebagai cara untuk mencari sumber makanan.
Hewan invertebrata atau tidak mempunyai tulang belakang ini juga memiliki sifat hermaprodit atau berkelamin ganda. Meski berjenil kelamin ganda, cacing tanah ini tidak dapat melakukan pembuahan sendiri melainkan harus dilakukan oleh sepasang cacing tanah. Dibandingkan dengan jenis cacing lainnya, cacing tanah mempunyai kelebihan seperti tidak berbau, bisa berkembang biak dengan sangat cepat, tumbuh subur, mudah beradaptasi dengan berbagai media, dan juga punya ketahanan hidup yang tinggi.
Cacing tanah memiliki gizi yang sangat tinggi, itu mengapa cacing tanah banyak dicari untuk bahan pakan ternak seperti unggas. Kemudian juga, cacing ini digunakan untuk kebutuhan obat dalam mengatasi demam ataupun typhus dan dapat untuk bahan kosmetik karena dipercaya dapat melembabkan dan meremajakan kulit.
Cara Ternak Cacing Tanah
1. Persiapan Media Budidaya Cacing Tanah
- Langkah pertama Anda bisa dengan sangat mudah membudidayakan cacing tanah di rumah. Media yang dibutuhkan adalah dengan wadah plastik kotak berukuran 90 x 50 x 36 cm yang sudah diberi alas karung goni ataupun potongan terpal. Sebaiknya beri alas yang tidak menyerap kelembapan. Persiapkan juga rak tingkat sebagai tempat atau wadah untuk meletakan wadah plastik kotak tersebut.
- Setelah siap dengan wadahnya, Anda bisa memasukan tanah kedalamnya setinggi kurang lebih 5 hingga 10 cm. Pastikan juga tanah yang Anda gunakan merupakan tanah humus atau jenis tanah yang mengandung bahan organik dengan jumlah besar. Jika tanah dirasa kekurangan nutrisi maka Anda dapat menambahkan pupuk ke dalamnya.
- Tambahkan Pupuk GDM Granule SAME yang mengandung bakteri premium dan juga unsur hara makro-mikro lengkap sehingga dapat meningkatkan kualitas tanah, mencegah terjadinya penularan penyakit menular pada tanah, serta menyuburkan kembali tanah yang telah rusak.
- Untuk meningkatkan hasil panen, Anda dapat menggabungkan Pupuk dengan GDM Granule SAME yang memiliki kandungan 4 macam bakteri yang ampuh mengembalikan kondisi tanah menjadi subur serta gembur dan terbukti dapat menurunkan cemaran logam berat timbal dan kronium hingga lebih dari 80% dalam waktu 3 bulan.
2. Persiapan Bibit
Jika Anda sudah mempersiapkan media untuk ternak cacing tanah, tentukan bibit cacing tanah yang berkualitas. Terdapat beragam jenis cacing tanah yang merupakan unggulan dan juga dapat menghasilkan banyak keuntungan untuk Anda. Terdapat beragam jenis cacing diantaranya seperti Megascolicidae, Genus Lumbricus, Lumbricidae, Eisenia, Pheretima, Diplocardia, Perionyx, dan Lidrillus. Di Indonesia sendiri ini, ada 3 cacing tanah yang banyak dibudidaya seperti Perionyx, Pheretima, dan Lumbricus.
Baca Juga:
Cara Budidaya Kopi Terbaik
Ke-3 cacing tanah yang populer di Indonesia ini tentunya menggemari media dengan bahan organik layaknya sampah dapur ataupun pupuk kandang. Meski ke-3nya populer, Anda disarankan untuk memilih jenis Lumbricus Rubellus untuk dibudidayakan karena ketahanannya yang baik dan juga relatif tidak banyak bergerak sehingga lebih mudah untuk menggemukannnya.
Selain itu, jenis ini juga akan menghasilkan banyak telur dan kascing atau kotoran yang mengandung bermacam komponen biologis seperti giberelin, sitokinin, dan auxin. Kemudian juga memili kandungan komponen lainnya seperti nitrogen, fosfor, kalium, belerang, magnesium, dan besi yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.
Maka dari itu, kamu juga dapat menjual tanah dari berbudidaya cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus ini ke petani.
Karena akan ada banyak kandungan baik yang bisa membantu tumbuhan atau tanaman untuk tumbuh subur dan sehat.
3. Memberi Pakan Cacing Tanah
Anda dapat memberikan cacing tanah pakan berupa campuran kotoran hewan ternak seperti sapi ataupun kerbau dan juga limbah sayuran layaknya ampas tahu, sawi, kol, ataupun sayuran lainnya. Pakan dibuat dengan cara dihancurkan seperti bubur dengan perbandingan 60% : 40%. Pakan akan diberikan sebanyak 250 ml disetiap media pengembangbiakan berukuran 60 cm x 15 cm.
Untuk pakan sendiri dapat dilakukan 1 -2 kali dalam seminggu dengan pemeliharaan bibit calon induk, selama kurang lebih 1 hingga 1,5 bulan. kamu juga dapat memberinya makan pada waktu pagi dan sore.
Perlu diingat ya, jangan sampai telat memberi cacing tanah makan. Dikarenakan akan menyebabkan cacing melarikan diri dari wadah budidaya atau terlambat dalam proses membesar.
Selain itu, Anda juga dapat memberi makan cacing tanah bahan yang sudah di fermentasi. Bahan yang sudah difermentasi ini akan menghasilkan jenis pakan yang memiliki struktur gembur yang memudahkan cacing tanah untuk memakannya dan membuat cacing cepat gemuk.
4. Perawatan Media Hidup
Perawatan dalam perkembangan cacing tanah ini sangatlah mudah, karena perkembangannya yang cepat dan Anda hanya perlu menggemburkan media tanah secara rutin setiap 3-4 hari sekali selama 4 bulan.
- Caranya mudah, langkap pertama cukup dengan gunakan sarung tangan, lalu masukan tangan ke dasar tanah yang ada pada wadah secara perlahan. Kemudian, Anda dorong keatas secara perlahan agar tanah kembali terpisah. Gerakan ini bertujuan untuk mencegah dari rusaknya atau putusnya tubuh cacing tanah.
- Apabila cacing sudah masuk pada masa bertelur, Anda hanya cukup persiapkan jerami, pupuk kandang, dan kompos kering. Masukan media tersebut kedalam sebuah wadah. Memasukan jerami, pupuk kandang, dan kompos kering bertujuan agar cacing tanah yang akan bertelur segera menuju media tersebut untuk meletakan telurnya serta dapat memudahkan Anda saat melakukan penggantian tanah.
- Biasanya selama 14-21 hari telur cacing tanah ini akan menetas dan menghasilkan sekitar 2-20 ekor. Sehingga dalam waktu 1 tahun, diperkirakan akan ada 100 ekor cacing dapat menghasilkan kurang lebih 100.000 cacing tanah.