Halo Sobat Hidup, kali ini kita alan ulas tentang Cara Budidaya Ulat Sutra “Sutera”. ulat sutera liar (Attacus atlas) merupakan salah satu serangga yang berukuran besar dan juga banyak ditemukan di hutan-hutan tropis dan subtropis, seperti di Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, Selatan China, kemudian melintasi Kepulauan Indonesia, Malaysia dan Indonesia.
menurut ulasan Pramesthi Indo Juniarti, ulat sutera (Bombyx mori L.) adalah salah satu jenis serangga yang bisa menghasilkan benang dengan kualitas sangat baik yang kemudian diolah menjadi salah satu kain unggulan yang sangat berkelas yakni kain sutera.
pasokan benang sutera saat ini diketahui masih belum mencukupi permintaan dari konsumen sehingga pemerintah masih mengandalkan impor untuk memenuhi pasokan benang sutera. Oleh karana itu, budidaya ulat sutera ini akan dinilai menjanjikan untuk dikembangkan.
Ngengat sutra atau biasa dikenal dengan ulat murbei ini adalah salah satu serangga dari jenis ulat yang dari sisi ekonomi mempunya nilai yang sangat tinggi. Sebab ulat ini adalah ulat satu-satunya penghasil serat atau benang sutra. Adapun makanan ulat sutra ialah daun murbei. Selain daun murbei ini ulat sutra tidak akan memakannya.
…………
Dalam perkembangan menjadi ulat, maka telur ulat sutera ini akan membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk menetas. Setelah menetas yang nantinya akan menjadi ulat maka akan membentuk kepompong mentah. Kepompong mentah ini nantinya akan dipintal menjadi benang sutra sepanjang 300 meter sampai dengan 900 meter. Serat atau biasa benang sutra yang dipintal ini memiliki diameter sekitar 10 mikrometer.
Adapun Hal yang cukup mengejutkan dari ulat sutra adalah dalam hal makanan. Bisa dikatakan bahwa ulat sutra ini termasuk jenis ulat yang sangat rakus dalam hal makanan. Ulat sutra ini akan makan sepanjang hari baik itu siang maupun malam. Dan ini dilakukannya semata-mata untuk tujuan tumbuh dan berkembang lebih cepat. Adapun hal yang perlu Anda diketahui adalah bahwa ulat sutra mengalami empat fase ganti kulit.
Tanda – tanda ulat sutra akan segera membungkus diri dan berubah menjadi kepompoh diawalan dengan perubahan warna kulit yang menjadi kekuningan dan lebih ketat.
Nah, Untuk menghasilkan benang sutra yang bagus dan memiliki kualitas yang tinggi, maka sebelum ulat sutra ini menjadi matang (ditandai ulat sutra akan menggigit kepompongnya), Anda harus segera merebus ulat sutra tersebut. Kepompong ulat sutra ini direbus memiliki tujuan untuk membunuh ulat sutra sehingga memudahkan dalam menguraikan serat-seratnya. Namun apabila sedikit saja terlambat, maka sutra yang dihasilkan ini tidak lagi dihargai dengan kualitas yang tinggi.
Cara Atau Teknik Budidaya Ulat Sutra
Adapun beberapa cara ataupun teknik dalam tahap bebudidaya ulat sutra ini. Dan pastinya harus diperhatikan dan dilakukan dengan telaten dan tekun.
1. Cara Mempersiapan Kandang Budidaya Ulat Sutra
Dalam tahap mempersiapkan ternak ulat sutra maka ada 3 hal utama yang menjadi perhatian khusus dalam mempersiapkan kandang. Yakni tempat ataupun lokasi pemeliharaan kemudian yang perlu diperhatikan adalah bibit ulat sutra dan yang terkahir adalah dalam segi pakan. Dalam hal lokasi pemeliharaan, maka perlu dipersiapkan suatu ruangan yang terdapat rak-rak didalamnya.
Anda harus membedakan antara rak ulat sutra yang muda atau yang masih kecil dengan dewasa (besar). Kemudian pastikan bahwa ruangan yang tersedia memiliki ventilasi yang baik. Indikator ventilasi yang baik dapat dilihat dari ruangan yang memiliki jendela. Namun sebelum ulat sutra ini dimasukkan kedalam kandang, maka pastikan juga ruangan yang tersedia telah disterilkan dengan menyemprotkan larutan kaporit atau formalin. Masing-masing dengan kadar 0,5% dan 3%.
Adapun Bahan-bahan dan peralatan yang perlu disiapkan untuk membuat ruang yang memadai, yaitu Lap tangan, Kertas alas, Kertas minyak / parafin, Pisau, Ember/Baskom, Ayakan, Aring ulat, Kain penutup daun, Bulu daun, Kapur tembok, Kaporit/papsol, Kotak/rak pemeliharaan, Tempat daun, Gunting stek,
2. Cara Memilih Bibit Untuk Budidaya Ulat Sutra
Pilih bibit telur ulat sutra yang pastinya memiliki kualitas yang baik. Pemilihan bibit ini dilakukan selama 10-12 hari sebelum pemeliharaan dimulai. Dan lakukan masa inkubasi terhadap telur ulat sutra supaya penetasaan beragam. Kemudian Masukkan telur ulat sutra tersebut kedalam kotak yang ditutup dengan kertas putih yang tipis. Setelah itu simpan kotak tersebut diruangan pada suhu 25 oC – 28 oC dengan intensitas kelembaban 75 % – 80 %.
Baca Juga:
Penyebab Ayam Mati Mendadak dan Cara Mengatasinya
Pastikan juga bahwa kotak tersebut terhindar dari sinar matahri secara langsung. JIka pada telur ulat sutra tersebut terlihat bintik biru maka segeralah ganti penutup kain putih dengan kain hitam selama 2 hari.
3. Cara Pemberian Pakan Dalam Budidaya Ulat Sutra
Tahap ketiga ini merupakan suatu hal yang sangat serius. Kenapa? Karena ulat sutra merupakan jenis serangga yang sangat rakus dalam hal makanan. Dan juga ulat sutra ini hanya mau makan dari daun murbei saja.
Adapun dalam pembagian makanan ini dapat dibedakan antara jumlah makanan untuk ulat kecil dan juga ulat besar. Untuk makanan ulat kecil berikan sekitar 400 kg – 500 kg daun murbei yang tanpa cabang. Dan sebanyak 1000 kg – 1250 kg untuk ulat besar dengan cabang.
4. Daur Hidup Ulat Sutra
Pada tahap Daur hidup ulat sutra ini dapat dimulai dari telur yang kemudian menetas menjadi ulat kecil dan kemudianberkembang menjadi ulat besar. Setelah membentuk ulat besar maka selanjutnya ia akan bermetamorfosis lagi menjadi sebuah pupa atau biasa kita kenal dengan kepompong. Kepompong ini yang nantinya akan menjadi ngengat. Adapaun setiap daur/ siklus/ fase ulat sutra ini akan mengalami yang namanya masa istirahat ataupun masa tidur.
5. Cara Pemeliharaan Dalam Budidaya Ulat Sutra
Dalam tahap pemeliharaan ulat sutra ini dapat dibilang mudah-mudah gampang. Karena ada suatu perlakuan khusus dalam hal tempat pemeliharaan ataupun makanan. Misalnya saja untuk ulat sutra yang masih kecil maka memerlukan makan sebanyak 3 kali sehari. Setelah makan ini maka ulat sutra akan mengalami masa tidur setelah lebih kurang 4 hari. Pada masa ini, maka jangan lupa untuk menaburi kapur dan juga pastikan ventilasi udara terbuka.
Ini juga memiliki tujuan agar udara terus mengalami sirkulasi dengan baik. Setalah masa tidur ini telah selesai, maka ulat sutra akan bangun dan kemudian langsung makan daun murbei. Apabila ulat sutra sudah besar maka Anda harus memindahkan ke rak atau ruangan dengan suhu sekitar 24 oC – 26 oC dengan kelembaban sebesar 70 % – 75 %. Dengan begitu ulat sutra akan berubah menjadi kokon.
Kokon inilah yang kemudian akan dijadikan benang atau serat. Pengkokoan ini akan berlangsung selama kurang lebih 7 hari. Inilah tahap dalam membudidayakan ulat sutra.
Cukup sekian ya Sobat Hidup tentang ulasan kali ini, semoga disini sobat mendapatkan informasi yang cukup.