Zona Hidup – Cara Budidaya Udang Air Tawar. Tentunya kita tahu sendiri bahwa udang merupakan jenis hewan air yang menjadi primadona banyak orang, apalagi udang air tawar. Semakin kesini konsumen udang air tawar terus mengalami peningkatan. Salah satu sasaran utama penyetok udang biasanya adalah warung makan, baik kecil maupun besar. Hal tersebut dikarenakan rasanya yang enak menjadikannya menu wajib yang harus disajikan. Selain itu udang air tawar juga dapat diolah menjadi menu apa saja.
Maka dari itu menjadikan kesempatan buat kita untuk budidaya udang air tawar. Jangan khawatir tentang metodenya, karena Zona Hidup akan memberikan pembahasan singkat tentang cara budiddaya udang air tawar.
Budidaya Udang Air Tawar di Kolam Terpal
Beberapa metode budidaya udang air tawar di kolam terpal ini yang harus kita perhatikan agar menghasilkan udang dengan kualitas baik. Berikut adalah langkah mudah budidaya udang air tawar:
1. Persiapan Lokasi Budidaya Udang
Langkah pertama tentunya kamu harus mempersiapkan lokasi untuk budidaya, karena kondisi lokasi atau lingkungan akan mempengaruhi pertumbuhan udang. Kamu bisa memanfaatkan lahan kosog di sekitar rumahmu, yang penting tanahnya sendiri bukan milik orang lain.
2. Memilih Jenis Udang
Selain menyiapkan lokasi kamu juga harus mempersiapkan jenis udang yang akan kamu budidaya.
Nah, di sini Zona Hidup akan merekomendasikan jenis-jenis udang yang berpotensi sering dibudidaya di Indonesia, yakni sebegai berikut:
I. Udang Vanname
Tahukah kamu udang yang satu ini ternyata menjadi favorit banyak orang loh. Maka dari itu tidak jarang yang membudidayanya, terutama di Indonesia. Udang yang sering dijuluki udang kaki putih ini merupakan jenis binatang laut yang masuk dalam klarifikasi L. Vannamei sehingga kebanyakan orang memberi nama udang vanname.
Selain itu udang ini juga mendapat julukan sebagai rajanya para udang atau disebut king prawn. Meskipun ukurannya hanya 23 cm dan paling kecil di antara semua udang tambak yang biasa dibudidaya banyak orang.
II. Udang Galah
Selain Vanname, udang galah juga merupakan salah satu udang air tawar yang tidak kalah favorit. Dengan ukuran mencapai 30 cm sehingga terbilang jenis udang paling besar di dunia. Dengan ukuran sebesar itu tentu kamu penasaran dengan ciri-cirinya kan. Berikut ciri khas udang galah:
- Kepala udang berbentuk kerucut dengan memiliki ujung strum yang melebar.
- Gigi yang mirip gergaji yang berjumlah bagian bawah 11 dan atas 12.
- Udang galah memiliki sifat kanibalisme, maka dari itu lebih sulit dilakukan perawatan dibanding udang tambak lainnya.
Itulah yang menjadi salah satu penyebab mengapa di Indonesia masih sedikit yang melakukan budidaya udang galah. Mungkin karena sulitnya melakukan budidaya udang galah, sehingga harga di pasaran meraup cukup tinggi.
III. Udang Windu
Pasti tidak asing dengan udang air tawar yang satu ini. Ketimbang udang galah, udang windu lebih banyak dibudidaya oleh orang Indonesia, sama seperti udang vanname. Hal tersebut dikarenakan perawatannya cukup mudah. Harga yang ditawarkan juga sama-sama cukup tinggi.
Dengan ciri khas kulit yang sangat keras serta ukuran cukup besar, tapi tidak mengurangi peminat untuk mengkonsumsi udang tersebut. Namun yang berukuran besar biasanya udang jenis betina.
Meskipun begitu kamu harus tetap berhati-hati membudidaya udang windu, karena di Indonesia udang ini sering terserang penyakit yang berupa virus dengan ciri-ciri bintik putih.
3. Syarat Budidaya Udang Air Tawar
Sebelum mulai melakukan budidaya di lahan yang cukup sempit tentu harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang menjadi persyaratan sebagai berikut:
- Media lahan yang akan kamu pakai harus bersih dan bebas dari limbah, agar tidak mencemari sera membahayakan udang tersebut.
- Suhu air antara 26-30°C juga bersih dan berupa air payau yang memiliki salinitas air 33 ppt.
- Kamu bisa memulai membuat kolam berupa tambak kecil atau kolam terpal agar tidak membutuhkan biaya mahal.
- Kalau bisa buat lebih banyak kolam agar dapat memanen dengan cukup fantastis dalam jangka waktu satu tahun.
- Ukur pH tanah saat akan melakukan penggemburan kembali tanah menggunakan cangkul atau alat penggembur tanah lainnya.
- Setelah mengukur pH, lakukan pengapuran biar pH tanah menjadi netral apabila teralu asam.
- Seperti biasanya jika tanah sudah siap, biarkan selama 3-4 hari hingga tanah kering sampai pecah-pecah.
- Apabila sudah silahkan berikan pupuk organik. Kamu bisa memberikan pupuk kandang yang kering dengan ketebalan 5-10 cm, dengan tujuan memberikan pengembalian kadar kesuburan tanah. Lalu biarkan selama 3 hari, setelah itu baru bisa memasukkan air ke dalam tambak.
- Silahkan masukkan air dengan ketinggian mencapai 20 cm untuk air pertama setelah disuburkan, kemudian biarkan selama satu minggu.
4. Pemilihan Benih Udang
Memilih benih udang juga penting, sama dengan budidaya kepiting. Untuk mendapatkan benih-benih udang air tawar kamu bisa langsung membeli di pembudidaya udang. Nah, agar mendapatkan benih yang berkualitas, kamu bisa memilih benih udang yang terlihat sehat, aktif dan tidak cacat.
5. Kolam Budidaya Udang
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mempersiapkan kolam kamu bisa menggunakan tambak kecil atau kolam terpal agar lebih hemat.
Selain itu perhatikan debit air dan pH air agar dapat menyesuaikan habitat kolam dengan habitat asli udang tersebut. Kemudian buat selang untuk mengganti air kolam, karena jika tidak rajin diganti air akan keruh dan udang mudah terserang penyakit.
6. Penaburan Benih Udang
Setelah memilih benih udang yang berkualitas, tentu akan menaburkan benih ke dalam kolam. Terdapat beberapa cara menebarkan benih udang yang baik, seperti berikut:
- Silahkan memilih benih udang yang benar-benar baik serta sehat untuk dibudidaya.
- Kemudian siapkan wadah berisi air dan letakkan benih udang ke dalam wadah tersebut. Goyangkan wadah tersebut dan lihat pergerakan benih udang. Apabila bergerak aktif hingga gejolak air selesai, berarti itu benih udang itulah yang layak untuk dibudidaya.
- Setelah itu kamu bisa mulai menebarkan benih yang layak tersebut ke dalam kolam. Tapi dengan cara memasukkan terlebih dahulu ke dalam plastik yang berisi air selam 30 menit. Dengan tujuan menyesuaikan suhu pada air kolam dengan air dalam wadah plastik.
7. Cara mencegah penyakit udang
Penyakit memang menjadi tantangan bagi para pembudidaya udang. Biasanya mereka menggunakan metode khusus untuk melakukan pencegahan terhadap beragam penyakit udang. Berikut cara mencegah penyakit udang:
- Amatilah secara intensif apakah ada penyakit yang menyerang udang.
- Kemudian lakukan pengendalian benih penyakit dengan cara mikroskopis, tentunya menggunakan uji analisa labolatorium dengan mengetes sampel air kolam atau potongan tubuh udang.
- Setelah itu amati kondisi fisik udang, jika ada udang yang bergerak tidak aktif maka patut diwaspadai.
8. Proses memanen udang air tawar
Udang yang dibesarkan di kolam tambak biasanya membutuhkan waktu selama 5-7 hari untuk bisa panen tahap pertama. Pemanenan dapat kamu lakukan secara berkali-kali sesuai kebutuhan pasar. Namun akan bergantung dengan kondisi fisik udang dan kolam kamu tentunya.
Akhir Kata
Demikianlah cara sederhana budidaya udang air tawar. Selamat mencoba!
Semoga dapat mengikuti tutorial di atas, dan semoga berhasil sampai panen. Terimakasih telah berkunjung di Zona Hidup.