Zona Hidup – Apakah Anda Tau Porang ?. Selamat datang Sahabat Hidup kali ini kita akan membahas tentang Porang. Porang merupakan tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri. Porang dapat dikenal juga dengan nama iles-iles. Manfaat tanaman porang ini salah satunya dalah untuk bahan baku tepung. Tanaman porang ini tengah populer dibicarakan masyarakat, lantaran kisah sukses para petaninya. Petani porang di desa Kepel, Jawa Timur, berhasil menjadi miliader karena bisnis ekspor tanaman porang. Tanaman porang ini kembali menarik perhatian setelah beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo juga melarang ekspor porang dalam bentuk umbi. Tanaman porang juga pernah jadi perbincangan pada 2019 setelah sejumlah petani meraup pendapatan yang cukup besar dari bertanam porang.
Apakah Anda pernah dengar dengan soal tanaman porang? Sejenis umbi-umbian yang biasa diolah menjadi beras, shirataki, campuran produk kue, sampai dengan kosmetik. Tanaman porang ini akan jadi komoditas ekspor andalan baru dari Indonesia jika kita serius menggarapnya. Dan itulah yang saya pesankan kepada Menteri Pertanian, tadi ketika berkunjung ke pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac di Madiun, Jawa Timur. Tanaman Porang adalah komoditas baru yang dapat memberikan nilai tambah yang baik tidak hanya bagi perusahaan pengolah porang tetapi kepada para petani porang.
………..
Bayangkan saja, satu hektar lahan dapat menghasilkan 15 sampai 20 ton porang. Pada musim tanam pertama, para petani ini dapat menghasilkan hingga Rp40 juta dalam 8 bulan. Nilainya lumayan sangat besar, pasarnya juga masih terbuka lebar. Harapan kedepan, tanaman porang ini dapat diekspor tidak hanya dalam bentuk mentah dan barang setengah jadi saja, namun sudah dalam bentuk beras porang. (Pak Jokowi)
Anda Tau Porang? porang ini sudah dikenal sejak lama. Bahkan, pada saat masa penjajahan Jepang, masyarakat disekitar dipaksa untuk mendapatkan porang sebagai bahan pangan dan juga industri mereka. Seperti dilansir dari website Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan juga Umbi, tanaman porang ini merupakan tanaman anggota family Aracacea yang sudah secara umum dikenal dengan nama bunga bangkai karena baunya yang tidak sedap. Porang juga dikenal dengan nama yang berbeda-beda dibeberapa daerah. Ada yang menyebutnya iles-iles, iles kuning acung ataupun acoan. Sepintas, tanaman porang mirip dengan suweg (Amorphophallus Campanulatus), iles-iles putih (Amorphophallus Spp), dan juga walur (Amorphophallus variabilis).
Anda Tau Manfaat Porang ?
Manfaat porang yaitu digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan “jelly” yang beberapa tahun terakhir ini kerap diekspor ke negeri Jepang. Umbi porang tentunya banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan ini merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan juga pengental. Bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang, demikianlah yang dilansir laman resmi Kementerian Pertanian.
Anda Tau Porang? Diketahui tanaman Porang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai dengan 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat juga memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya ini biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.
Baca Juga:
Cara Perawatan Pada Tanaman Vanili
Cara Pemberian Obat Cacing Sapi
Memiliki keuntungan yang besar, tentunya porang memiliki banyak sekali manfaat. Porang mengandung karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin, serat pangan, kristal kalsium oksalat sampai dengan alkaloid. Porang juga banyak digunakan sebagai bahan baku tepung, penjernih air, kosmetik, pembuatan lem dan juga pembuatan jelly yang beberapa tahun terakhir diekspor ke negeri Jepang.
……….
Salah satu kandungan terbesar di dalam porang adalah glukomanan yang merupakan serat alami dan juga larut dalam air. Kandungan glukomanan pada porang sering digunakan sebagai pengental dan emulsifier pada bahan makanan. Selain itu, porang ini disebut-sebut bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lem ramah lingkungan dan tentunya komponen untuk pesawat terbang.
Namun terkadang, kandungan asam oksalat dan kristal CaOX pada porang bisa mengakibatkan rasa pahit dan gatal. Sehingga porang ini harus diolah dengan baik dan juga benar sebelum menjadi bahan pangan. Biasanya porang ini dimanfaatkan untuk membuat konyaku dan mie shirataki yang terkenal di China, Jepang dan juga Taiwan. Manfaat tanaman porang lainnya juga ternyata dapat membantu untuk menurunkan berat badan dan tentunya menjaga kesehatan.
Untuk apa tepung porang? Biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pangan fungsional, pakan ternak, pengikat air, bahan pengental, penggumpal ataupun dalam pembentuk gel dan makanan diet rendah lemak dan juga kalori, terutama karena sifat kelarutan glukomanannya yang tinggi dalam air. Jika hal tersebut dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tepung porang dapat diolah menjadi konnyaku (mirip tahu) dan shirataki (berbentuk mie) yang cukup terkenal di negara Jepang, China, dan Taiwan. Porang juga dapat ditambahkan saat pembuatan mie. Penambahan 1 persen tepung porang ini kemudian dapat meningkatkan kandungan protein, lemak, pati, serat dan pengembangan mie.
Anda Tau Budidaya Porang ?
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) juga berkomitmen untuk mengembangkan budi daya tanaman porang yang selama ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah Kabupaten Nganjuk dan sekitarnya. “Tanaman Porang ini tidak banyak diketahui orang manfaatnya tapi sebenarnya merupakan komoditas unggulan Jawa Timur karena hampir seratus persen diekspor,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dimana pada saat itu mengunjungi dan bertemu pembudidaya porang di wilayah hutan Desa Bendoasri, sebagaimana dikutip Antara. Di wilayah hutan tersebut budidaya porang dikelola oleh LMDH Artomoro dan juga Trimulyo di lahan seluas lebih dari 500 hektar.
Ketua LMDH Artomoro Rianto saat dikonfirmasi bahkan mengaku tidak tahu kalau hasil budi dayanya yang perhektar bisa menghasilkan sebanyak 15 ton porang dan selama ini menjadi komoditas ekspor. Gubernur Khofifah berjanji akan menggandeng tim ahli dari Universitas Brawijaya, Malang, untuk melakukan penelitian untuk meningkatkan produktifitas budidaya porang.
Budidaya tanaman Porang ini juga dilakukan oleh masyarakat di sela-sela hutan jati yang diwenangi Perum Perhutani Unit II Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Madiun, Jawa Timur (Jatim). Pengakuan itu disampaikan oleh Suyatno, Ketua Masyarakat Pengelola Sumberdaya Hutan (MPSDH) Wono Lestari yang masuk dalam Resor Pemangku Hutan (RPH) Panggung.